MEMILIH DAN MEMAHAMI KALIPER VARIASI UNTUK HARIAN
Kaliper rem fungsinya sangat
vital karena menyangkut keselamatan berkendara. Tapi di beberapa kalangan
modif, perangkat ini sering di jadikan pemanis dan mengabaikan fungsinya.
Menurut
jumlah pistonnya kaliper dibagi menjadi lima yaitu single piston, single piston
active, double piston, 4 piston dan 6 piston. Perbedaan jumlah piston ini
dikarenakan perbedaan kapasitas mesin dan power mesin, makin besar kapasitas
mesin dan power mesin maka lebih ideal jika menggunakan kaliper dengan piston
lebih banyak.
Untuk
motor 150cc ke bawah lebih ekonomis jika menggunakan kaliper yang jumlah
pistonnya sedikit, dan bukan hal itu saja, sebab medan yang banyak turunan juga
ppenting untuk dikawal kaliper dengan piston lebih dari 2.
Beda
jika digunakan untuk kontes modifikasi, sebab kaliper dengan piston yang banyak
yang menjadi buruan demi mengejar tongkrongan sangar dan gagah.
PERLAKUAN KHUSUS UNTUK KALIPER
- Kaliper baru diperlakukan “inreyen” untuk membuat kinerjanya lancar. Hal ini ditujukan untuk mengetes fungsional sil kaliper saat kondisi panas. Sebab makin mudahnya sil piston kaliper mengembang, berpeluang menyebabkan piston kaliper macet.
- Untuk kaliper dengan 4 dan 6 piston, dianjurkan untuk tidak mengaplikasikan dengan master rem bawaan motor, khususnya untuk motor bebek. Sebab akan meimbulkan daya hidrolis yang lebih kenyal dan mengurangi kenyamanan. Solusinya yaitu dengan mengganti master rem variasi atau menggunakan master bawaan motor sport untuk mengimbangi kemampuan master rem dengan kaliper.
- Menghindari memoles silinder piston kaliper setiap kali servis dikarenakan secara tidak langsung akan mengurangi diameter silinder piston kaliper, kalau sudah begitu lambat laun daya hidrolis menurun, selain itu lapisan hardner pada permukaan silinder akan ikut terhapus.
Selain bersaing dalam segi hal fungsional, produsen juga
bersaing dalam hal bahan pembuatan bahan kaliper. Kaliper berbahan besi cor,
biasanya kaliper ini permukaan luarnya kasar. Dan di pasaran ada yang jenis
kaliper cor besi dan cor alumunium. Perbedaannya yaitu jika pada cor alumunium
hasilnya padat dan cor besi biasanya terdapat rongga. Kebanyakan kaliper 4 dan
6 piston menggunakan bahan jenis ini.
Tapi kekurangannya yaitu kaliper dengan bahan jenis ini
mudah mengalami kebocoran pada sambungan bodi kalipernya. Sehingga harus rajin
mengecek kerapatan sambungan kaliper dan mengkombinasikannya dengan cakram
diameter besar agar tidak membutuhkan tekanan hidrolis besar.
Kemudian ada kaliper berbahan alumunium billet, kaliper ini
mempunyai kepresisian yang lebih pada bagian sambungannya. Bahannya cukup
menunjang untuk memenuhi kebutuhan hidrolis yang dituntut kerapatannya.
POSISI KALIPER BELAKANG
Konstruksi cakram belakang ada yang kalipernya terpasang di
atas dan ada yang di bawah, itu semua pasti memiliki tujuan karena secara
mekanis pola ini memiliki kelebihan yang berbeda.
Kaliper diatas
Konstruksi stabilizer lebih kuat, sebab stabilizer bertugas
menahan tekanan dari dorongan kaliper. Dekapan kaliper kurang rapat sehingga
dapat menghindari roda belakang terkunci.
Cocok buat touring karena masih memiliki delay, sehingga
mudah untuk mengontrol kecepatan. Bagusnya lagi kaliper lebih bersih karena
arang mudah terlepas dan tidak menumpuk di kolong kaliper.
Kaliper di bawah
Pastinya terlihat modis, akan tetapi stabilizer mudah oleng,
karena mekanisme kaliper berganti menarik bukan menjadi penstabil kedudukan
adaptor kaliper. Kejelekannya posisi kaliper yang ada di bawah kotoran mudah
numpuk di kolong.
Gan pengen tanya kalo untuk motor mio sebaik nyabpake piston berapa
ReplyDelete2 piston sudah maksimal menurut ane
ReplyDeleteGan mau tanya klau utk beat pemakaian harian dan bawa org setiap hari..
ReplyDeleteBagus pakai 4p atau 2p gan??
Ty